Selamat Datang di Blog Moko Yuliatmoko

Rabu, November 11, 2015

Proses dinamika kelompok

Proses dinamika kelompok dimulai dari individu sebagai pribadi yang masuk ke dalam kelompok  dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum mengenal antar individu yang ada dalam kelompok. Teori proses perkembangan kelompok menurut Tuckman (1965) pada awalnya anggota kelompok sedikit memiliki pengalaman bersama-sama dalam suatu kelompok. Tuckman menyatakan bahwa anggota kelompok harus bekerja sama secara stimultan dan memiliki dan memiliki hubungan interpersonal dalam menyelesaikan suatu masalah.

2.1     Tahapan Proses Dinamika Kelompok
Tuckman (1965)  mengemukakan lima tahap dalam proses dinamika kelompok yaitu forming, storming, norming, performing, dan terkahir adjourning. Tahap proses perkembangan dinamika kelompok diilustrasikan oleh gambar berikut :

Gambar 1 Tahapan proses perkembangan dinamika kelompok


a.      Forming
Tuckman menggambarkan tahap ini adalah tahap percobaan atau partisipasi dengan keragu-raguan, karena anggota kelompok mencari tahu tingkah laku apa yang dapat diterima oleh kelompok dan awal individu untuk menyesuaikan diri dengan yang lainnya.. Pada saat ini anggota kelompok masih sangat tergantung oleh pemimpin kelompok. Tahap ini dicirikan oleh banyak sekali ketidakpastian mengenai maksud, struktur, kepemimpinan kelompok. Tahap ini akan selesai ketika para anggota mulai berpikir tentang diri mereka sendiri bahwa mereka juga termasuk dari suatu kelompok. Karakteristik pada tahap ini adalah interaksi sementara, wacana kesopanan, perhatian melalui ambiguitas dan lebih cenderung diam.
b.      Storming
Tahap storming dicirikan dengan adanya konflik dalam kelompok, ketidakpuasan dengan yang lainnya, persaingan antar anggota, dan ketikdaksetujuan akan prosedur yang ada. Anggota kelompok mengalami konflik baik dengan sesama anggota kelompok atau pemimpin kelompok. Berbeda dengan tahap forming pada tahap ini anggota kelompok lebih cenderung menunjukkan masing-masing pribadinya dan ketegangan dalam kelompok cenderung meningkat. Didalam tahap ini memiliki karakteristik terdapat ide-ide yang dikritisi, pembiacara yang diinterupsi, kurangnya kehadiran anggota, dan permusuhan dalam kelompok.
c.       Norming
Norming merupakan massa penenangan setelah konflik Tuckman mendeskripsikannya sebagai tahap kohesif dimana anggota sudah dapat menerima keunikan dan perbedaan dalam kelompok. Anggota kelompok merasa bagian dari kelompok dan menerima norma-norma dalam kelompok. Walaupun setiap anggota memiliki interpretasi dan persepsi yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, tetapi penekanannya adalah pada harmoni. Anggota mengesampingkan konflik yang ada dan lebih mengembangkan norma-norma dalam kelompok. Dalam tahap ini mulai terbentuk struktur, peran, dan rasa kebersamaan. Karakteristik tahap ini adalah persetujuan dalam peranan, pencarian mufakat, dan peningkatan suportivitas.
d.      Performing
Performing merupakan tahapan dimana kelompok berfokus pada tujuan kelompok. Pada tahap ini anggota kelompok saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang mereka anut bersama. Menurut Tuckman, dalam tahap performing struktur interpersonal yang terbentuk dan berkembang  pada tahap-tahap sebelumnya menjadi modal dan sangat berpengaruh dalam penyelesaian masalah dan tugas untuk mencapai tujuan tersebut. Masalah interpersonal merupakan bagian dari masa lalu dan sebagai pembelajaran bersama, seluruh anggota kelompok menuangkan energinya untuk mencapai tujuan bersama. Tahap ini memiliki karakteristik fokus terhadap hasil, orientasi tugas yang tinngi, menekankan pada penampilan dan produktivitas.
e.       Adjourning
            Tahap adjouning adalah tahap akhir dari proses dinamika kelompok. Saat kelompok berakhir seringkali anggota kelompok mengalami kesedihan dan kekhawatiran. Mereka cenderung menraik diri dan mengurangi partisipasi diri mereka dalam kelompok, sebagai antisipasi dari isu berakhirnya kelompok.  Tahap ini memiliki karakteristik penghentian tugas, pengurangan ketergantungan, penyelesaian tugas, penolakan, dan peningkatan emosional.

0 komentar:

Posting Komentar